Search Here

Thursday 2 June 2016

Telephone Box Game - Berkomunikasi dengan Mereka yang Sudah Tiada


Danger Level = Low

What you need =
1. Lemari baju gede yang muat buat kamu nyempil di dalem. Ini akan jadi phone booth dalam permainanmu.
2. Gelas kertas, ini akan jadi handset telepon.
3. Kotak sepatu, ini akan jadi teleponnya.
4. Jarum dan benang, ini akan jadi kabelnya.
5. Gunting.
6. Barang kesayangan yang penting buatmu, yang ada hubungannya dengan orang yang mau kamu panggil.
7. Kertas dan bolpen.

How to play =

1. Tunggu sampai malam hari ketika kamu mau tidur. Matikan semua alat elektronik karena kamu harus konsentrasi penuh. Tidak boleh ada gangguan sama sekali. Suasana harus sesunyi mungkin, jangan waktu lagi hujan badai.

2. Jika semua syarat sudah terpenuhi, duduk di depan meja. Letakkan kertas dan bolpen di depanmu. Tunggu hingga waktu yang tepat. Gimana tau kapan waktu yang tepat? Well, ketika itu terjadi, kamu tidak akan ragu atau bertanya - tanya lagi. Kamu akan tahu itu adalah sudah waktunya.

3. Mulailah menulis. JANGAN MENGHAPUS ATAU MEMBETULKAN APAPUN YANG KAMU TULIS. Walaupun acakadut dan banyak salah, jangan dicoret atau nulis baru. Draft pertamamu adalah draft terakhirmu. Jelaskan mengapa seseorang ini harus meneleponmu. Jujurlah, keluarkan semua isi hatimu. Jangan berpikir terlalu banyak, menulislah sampai kamu puas.

4. Setelah selesai, ikat ujung benang ke benda kesayanganmu. Dengan menggunakan jarum, ikatkan ujung benang yang satu lagi ke bagian bawah gelas kertas, kayak kalau kamu mau bikin mainan telepon jaman SD dulu.

5. Bacakan suratmu ke gelas kertas dengan sepenuh hati, termasuk semua salah tulis yang yang kamu buat. Jangan lewatkan satu huruf pun.

6. Letakkan benda kesayanganmu dan suratnya ke dalam kotak sepatu, kemudian letakkan kotak sepatu di lantai lemarimu. Tutup kotaknya, biarkan benang yang terikat di benda kesayanganmu keluar dari tutup kotak dan tersambung ke gelas kertas. Letakkan gelas kertas terbalik di atas kotak sepatu, dan gunting di sebelahnya.

7. Kalau kamu melakukannya dengan benar, kamu tinggal menunggu telepon datang. Selama menunggu, selalu tidur dengan lampu mati semua, karena kalau telepon datang dan lampunya nyala semua, bisa batal.

8. Beberapa malam kemudian, kamu akan bermimpi seseorang sedang mencoba meneleponmu, dan kamu akan bangun di tengah malam gara - gara mimpi itu. Ini tanda panggilan sudah datang.

9. Jangan nyalakan lampu atau bersuara, tapi pergilah ke lemarimu.

10. Periksa tanda bahaya di bawah ini.

JIKA KOTAK SEPATU TERBUKA (kamu meninggalkannya tertutup) BATALKAN RITUAL.
JIKA GELAS KERTAS BERPINDAH POSISI, BATALKAN RITUAL.
Untuk membatalkan ritual, tarik benang sampai putus, dan jangan pernah mendekatkan gelas kertas ke telinga kamu. Biarkan selama tiga bulan sebelum membakar semuanya.

11. Jika semua aman, kamu bisa melanjutkan permainan. Duduklah di dalam lemari dan tutup pintunya. Tempelkan mulut gelas kertas ke telingamu. Jangan berbicara, bergerak, ataupun menyentuh kotak sepatu.

12. Dengarkan telepon. Jangan berbicara apapun yang terjadi, walaupun kamu ditanya, dirayu, atau diancam.

13. Kalau merasa sudah cukup dan mau mengakhiri telepon, tekan tutup kotak sepatu dengan satu tangan. Dengan tangan lainnya, tarik gelas kertas sampai benangnya putus. Kalau tidak bisa, pakai gunting.

14. Letakkan kotak sepatu beserta isinya di tempat yang aman selama tiga bulan. Bakar gelas kertas dan benang yang kamu pakai.

15. Kalau seminggu nggak ada telepon datang? Ulangi lagi setelah sebulan, dan cobalah menelepon orang lain.

Field report yang mendebarkan diberikan oleh seorang Kaskuser yang melapor begini:

Ane nyoba maen phone booth, malem-malem mumpung cuma ane sendiri yang di rumah, ane njalanin langkahnya tetapi terpaksa mbatalin karena nemuin tanda bahaya, kotak sepatu yang sebelumnya ketutup bener-bener kebuka sendiri tanpa ane buka sebelumnya , ane langsung ngikutin langkah ts buat mutusin benang, sampai sekarang kotak sepatu sama telepon kertasnya masih ane simpen dan ane taruh di tempat aman

Penasaran lengkapnya? Langsung saja baca di sini dan kontak Kaskusernya untuk cerita lebih lanjut.

No comments:

Post a Comment